Pernah nggak sih kamu merasa, “Kok pas bulan puasa dompet cepet banget kempes?” Aku yakin hampir semua orang pernah mengalami hal yang sama. Padahal, secara logika, seharusnya pengeluaran bisa lebih hemat karena makan cuma dua kali, sahur dan berbuka. Tapi nyatanya? Malah banyak yang justru keluar uang lebih banyak dibanding bulan biasa.
Nah, ternyata ada beberapa kebiasaan kecil yang sering kita lakukan tanpa sadar saat bulan puasa, dan itu bikin pengeluaran membengkak. Kalau kamu penasaran apa aja kebiasaan itu, baca terus ya. Siapa tahu, kamu bisa nemuin cara buat lebih bijak mengatur keuanganmu selama Ramadan.
1. Belanja Bahan Makanan Berlebihan untuk Sahur dan Buka
Banyak dari kita suka kalap belanja bahan makanan di awal bulan puasa. Niatnya sih biar praktis, tapi seringkali malah beli terlalu banyak sampai ada yang nggak kepakai. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga rata-rata meningkat sekitar 10-15% selama Ramadan. Nah, kalau kamu beli bahan makanan berlebihan, selain boros, juga bisa bikin makanan basi dan terbuang sia-sia.
Tipsnya supaya tidak boros. Buatlah daftar belanja sebelum ke supermarket. Fokus hanya pada bahan-bahan yang benar-benar kamu butuhkan. Misalnya, kalau cuma tinggal berdua, nggak perlu beli ayam potong sampai 5 kilo sekali belanja.
2. Terlalu Sering Berburu Jajanan Takjil
Saat azan magrib berkumandang, godaan beli takjil di pinggir jalan emang susah banget ditolak. Apalagi kalau ada gorengan hangat atau es buah segar. Tapi coba hitung deh, kalau setiap hari kamu beli takjil dengan bujet Rp15.000, dalam sebulan kamu udah keluar duit Rp450.000 cuma buat menu berbuka! Kalau kamu masak sendiri, misalnya bikin kolak pisang, biayanya cuma sekitar Rp30.000 untuk seminggu. Jadi, hemat Rp420.000 deh!
3. Nggak Bisa Menahan Diri Saat Promo Ramadan
Di bulan puasa, banyak banget promo diskon besar-besaran di toko online maupun offline. Mulai dari pakaian lebaran sampai perlengkapan rumah tangga. Kamu mungkin mikir, “Wah, lumayan nih diskon 30%-50%, sayang kalau dilewatkan.” Padahal, barang yang kamu beli nggak selalu kamu butuhkan.
Tipsnya supaya gak jebol. Sebelum klik tombol “beli”, tanyakan pada diri sendiri: “Apakah aku benar-benar butuh ini?” Kalau jawabannya nggak, tinggalkan keranjang belanja kamu. Tapi kalau memang butuh dan bisa meningkatkan produktivitas, kamu bisa memanfaatkan fitur cicilan 6 bulan Kredivo dengan bunga mulai dari 1.99% per bulan. Jadi, kamu nggak perlu langsung bayar full di awal. Enak kan?
4. Ikut Arisan Lebaran
Arisan lebaran memang tradisi yang seru, apalagi buat beli baju baru atau kebutuhan hari raya. Tapi kalau kamu ikut arisan yang nominalnya nggak sesuai kemampuan, bisa-bisa kamu malah stres gara-gara tagihan arisan. Apalagi kalau undiannya jatuh di minggu-minggu terakhir Ramadan.
Bayangkan kamu ikut arisan Rp500.000 per bulan, tapi pendapatanmu cuma Rp3 juta. Itu artinya, kamu sudah habiskan 16% dari penghasilanmu cuma buat arisan. Coba cari alternatif lain, seperti menabung Rp100.000 per minggu, supaya nggak terlalu memberatkan.
5. Belanja Online Impulsif Saat Malam Hari
Malam-malam saat bulan puasa sering jadi waktu favorit buat scrolling media sosial atau marketplace. Masalahnya, godaan iklan dan promo sering bikin kita belanja barang yang sebenarnya nggak terlalu penting. Misalnya, beli baju baru padahal lemari masih penuh, atau beli gadget cuma karena lagi ada flash sale.
Bayangkan kamu beli baju Rp200.000 cuma karena ada diskon 30%. Tapi setelah dipikir-pikir, baju itu nggak cocok atau nggak pernah dipakai. Uang Rp200.000 itu bisa lebih berguna buat kebutuhan lain, kan?
Bulan puasa adalah momen spesial buat introspeksi diri, termasuk bagaimana kita mengelola keuangan. Dengan sedikit perencanaan dan disiplin, kamu bisa tetap menjalankan ibadah dengan tenang tanpa khawatir soal dompet. Jangan lupa, kalau butuh fleksibilitas keuangan, kamu bisa memanfaatkan Kredivo dengan bijak. Tapi ingat, gunakan fitur cicilan atau paylater hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting, ya!